Kisah mengajar mengaji di kampung Maibo

0
685
Lebih-kurang dua bulan berlalu anak-anak kampung Maibo tidak mengaji. Bukan karena mereka tak mau. Bukan lantaran orang tua mereka melarang. Justru orang tua mereka sangat senang bila anak-anak mereka tidak buta aksara Al-Qur’an. Bisa mengerti agama dan menyelaminya lebih dalam.Pertengahan Nopember tahun lalu adalah perjumpaan terakhir saya dengan mereka. Di perkampungan lamanya, setiap habis ashar saya ke sana. Terkadang bersama kang Muhammad Maksum Ridwan dan mbak Siti Marfuah. Beberapa kali ditemani pak Efendi Tambrauw Papua. Seringnya sendiri karena itu memang sudah tugas saya.

Alhamdulillah, sore tadi saya dan anak-anak kampung Maibo sudah memulai mengaji bersama kembali. Seperti sudah saya duga, di gedung SD Al-Ma’arif 1 yang sebelumnya sudah saya pinjam untuk kegiatan ini, belum ada seorang anak pun waktu saya tiba. Anak-anak yang main di sepanjang jalan yang saya teriaki ketika saya memasuki kampung untuk lekas mandi dan ganti baju belum juga menampakkan akan datang.

Jam menunjukkan pukul setengah lima-an waktu saya memutuskan akan pulang. Tapi dari kejauhan saya melihat ada beberapa anak perempuan berjilbab dan dua anak laki-laki berpeci berjalan ke arah saya. Benar saja mereka akan mengaji. Diantara mereka adalah Ayuni, Iriyani, dan Malak. Mereka sudah saya kenal sebelumnya waktu mengaji di kampung yang lama.

Di tengah-tengah saya memotivasi mereka supaya semangat mengaji, satu per satu anak-anak berdatangan. Karena masuk perdana, saya suruh mereka maju ke depan untuk memperkenalkan diri bergiliran. Maklum, tidak sedikit dari mereka yang wajahnya baru saya kenal.

Oh, iya… kali ini saya ditemani kang Rahim Sulchan. Lelaki yang mendaulat dirinya sebagai aktifis jalanan ini menyatakan kesiapan untuk mentasarufkan waktu sorenya untuk mengaji bersama anak-anak kampung Maibo. Semoga demikian dan mampu istiqomah. Amin.

Dan tak lupa saya haturkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak kepala sekolah SD Al-Ma’arif 1 Kampung Maibo yang sedang berbulan madu, yaitu bapak Kang Jay, atas pinjaman gedung sekolahnya. Semoga dalam waktu dekat bangunan gedungnya bisa berubah sebagaimana layaknya gedung sekolah lainnya. Amin.

#SantriGoesToPapua #ppmAswaja #LTNNU #IndonesiaMengaji #muslimPapua

+2

LEAVE A REPLY