Minggu, 22 Januari 2017, teman-teman yang peduli pada anak-anak Papua menunjukkan kembali tindakan nyatanya. Setelah minggu sebelumnya bekerja bakti membersihkan lahan dan menancapkan tiang pancang, minggu kemarin dilanjutkan dengan pendirian rangka bangunan.
Rencananya, bangunan itu akan dijadikan Sekolah Alam sekaligus TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Sekolah Alam di pagi hari dan di sore hari untuk TPA.
Sebagaimana pernah saya sampaikan, Usili adalah salah satu pemukiman suku Kokoda di Sorong, Papua Barat. Di pemukiman ini terdapat 37 KK. Akan tetapi hanya 3 anak saja yang hingga hari ini mengenyam bangku sekolah. Dari fakta inilah teman-teman berinisiatif menyalurkan kepedihan hatinya dalam bentuk yang nyata.
Saya sendiri mengetahui pemukiman ini dari Mbah Gimbal Lovely Scooters dalam sebuah obrolan di salah satu warung makan. Dari sinilah saya diajak ke sana beberapa hari kemudian pada satu malam. Dan di suatu sore saya diajak kesana lagi. Pada sore inilah saya bertemu dengan bapak Muhtadi. Seorang anggota tentara yang ternyata punya kepedulian yang sama.
Berawal dari sinilah kemudian rencana kita susun. Mulai bangunan apa yang paling mendesak untuk dibangun hingga langkah-langkah kedepan nantinya. Syukur, alhamduliLlah, ternyata kian bertambah saja orang-orang yang ingin terlibat didalamnya.
Bayangkan, ditengah gaungan PENDIDIKAN GRATIS, ternyata ada anak-anak bangsa yang tidak sekolah lantaran ketiadaan gedung sekolah. Bayangkan, ditengah sarjana kian menyampah, masih ada anak-anak yang tak punya kesempatan untuk sekolah. Bayangkan, ditengah sibuknya sertifikasi guru, masih ada anak-anak yang tak punya guru. Bayangkan, ditengah PAPUA tetap dipertahankan sebagai NEGARA KESATUAN, tapi penduduk aslinya ada yang luput tidak diberi kesempatan untuk belajar. Bayangkan….
Sabar Usili, kami tengah bergerak untuk kalian. Langitkanlah do’a untuk kami biar langkah-langkah kami dipenuhi kekuatan dan keajaiban oleh Sang Maha Pemberi.
#SantriGoesToPapua #ppmAswaja #ltnNU