Waktu Indonesia Timur menunjukkan pukul 21.30 tadi. Tapi bapak Supri Biowa masih bergelut dengan batu bata dan adukan pasir dan semen. Bersama kak Imam Taufiq, mereka tak mau saya suruh berhenti. Ini bukan kerja lembur sebagaimana kerja umumnya yang kalau lembur dapat tambahan uang.
Sudah beberapa hari ini beliau bersama kak Imam Taufiq, juga bang Ayah Saif, Mbah Gimbal Lovely Scooters, kang Rahim Sulchan, mas Triantoro Pbg dan beberapa warga Kokoda lainnya meneruskan pembangunan bakal Asrama dan TPA di depan rumahnya. Yaitu di pemukiman muslim suku Kokoda di Kurwato, Aimas, Sorong, Papua Barat.
Mereka semua bekerja liLlahi ta’ala. Mereka terpanggil untuk menyisihkan waktunya guna menyumbangkan tenaganya agar proses pembangunan tetap berjalan. Tidak terhenti ditengah jalan lantaran macetnya biaya pembangunan.
Tidak seperti beberapa hari terakhir ini, hari ini yang kerja suka rela hanya bapak Supri Biowa, kak Imam Taufiq dan mas Triantoro. Yang lain juga kerja suka rela. Tapi di lain tempat, bukan di Kurwato. Yaitu di Usili. Satu pemukiman suku Kokoda di Aimas, Sorong, Papua Barat juga, yang kini sedang berusaha mewujudkan bangunan sekolah untuk anak-anak mereka. Sampai kerja bakti berakhir, alhamduliLlah sudah terpasang beberapa seng di atap bakal bangunan sekolah untuk anak-anak Usili yang selama ini tidak bersekolah.
“Bapak di rumah, Ren?” tanya saya pada Reni Biowa, putri pak Supri, selepas kita mengaji.
“Masih kerja”, jawab anak ke-2 dari enam bersaudara ini.
“Betul, kah?” Deg, hati saya.
Keraguan saya pada ucapan anak kelas satu SD itu hilang seketika waktu saya melihat pak Supri sibuk menyusun batu sedangkan kak Imam membuat asap untuk mengusir agas dan nyamuk. Kasihan, salut, trenyuh dan berbagai perasaan lain berkecamuk dalam pikiran dan hati saya ketika menyaksikannya. Untung pasirnya habis. Kalau tidak, mungkin mereka berdua tidak akan berhenti ketika jam menunjukkan pukul 22.15 WIT.
Dengan ini saya mengajak teman-teman semua untuk menyisihkan sedikit rizkinya guna memperlancar proses pembangunan Asrama dan TPA yang tepat berada di depan rumah bapak Supri Biowa, yakni di pemukiman muslim suku Kokoda di Kurwato, Aimas, Sorong, Papua Barat, lewat No. Rek. Bank Mandiri 070.00.0664.8054 a/n. Yayasan Dakwah Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, dengan menambahkan 99 dibelakang nominal (mis. Rp. 100.099), dan mohon konfirmasi pengiriman ke 081526090074 (Ust. Dodik Ariyanto) untuk tertib administrasi.
Dan bagi yang tinggal di Sorong dan sekitarnya bisa langsung membantu dalam bentuk material atau tenaga. Semoga Allah SWT melipatgandakannya dan mencatatnya sebagai investasi akhirat kita. Amin.
Akhirnya, pertama kali berkenalan dengan pak Supri, meski rambutnya keriting dan kulitnya hitam, saya kira beliau ada hubungan darah dengan orang Jawa. Bukan apa-apa. Bukankah namanya njawani?
#SantriGoesToPapua #ppmAswaja #LTN_NU #peduliPapua #muslimPapua
Alhamdulillah